Kamis, 01 November 2007

SUMPAH PEMUDA----Sebuah Monolog Zaman Kini---

SUMPAH PEMUDA
Sebuah Monolog Zaman Kini


Tjipto, 22 tahun ketika 1908 bersama teman-teman seusianya, mendirikan Boedi Oetomo. Dokter muda ini berjuang membangun patriotisme Indonesia , dengan menyiapkan sebuah tanah air yang satu untuk segala suku, segala ras. Saat itulah cita-cita pergerakan untuk mewujudkan satu Indonesia modern mulai digetarkan.
Soekarno berusia 25 tahun ketika lulus dari fakultas teknik sipil dan menolak untuk bekerja pada pemerintah Belanda dan memilih bersuara lantang di jalan dan Gelora suaranya tealah memikat masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang merdeka, mandiri, sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kelak Soekarno dianggap sebagai founding father bangsa Indonesia.
Hatta berusia 23 trahun ketika lewat wajahnya yang dingin dan suara yang membosankan, tetapi tahun 1927 lewat tulisan-tulisannya yang membara membawa Indische vereeniging mengajar bangsanya untuk mempunyai kesadaran akan kekuatan diri menuju ke kemerdekaan. Kelak bersama seterunya diangkat sebagai bapak proklamator bangsa Indonesia .
Syahrir, 38 tahun ketika dipercaya sebagai perdana menteri termuda di dunia saat itu dan di negeri muda pada tahun 1947. Sikap yang sangat santun telah menempatkan dia sebagai seorang diplomat tangguh dengan gerak universalisme yang mampu melepaskan diri dari satu tradisi sempit, yang membawa-bawa bau tradisional, primordial, atau parokial.
Achmad berumur 27 ketika tahun 1951 mengambil alih kepemimpinan organisasi yang bercitacita berjuang bagi golongan yang anti kelas dan berjuang mangatasnamakan rakyat jelata melawan penindasan kaum kaya yang berpesta pora. Walaupun akhirnya hidup bukan cerita indah bagi cita-cita-nya. Butir-butir timah panas menghujamkan nyawanya dan Lelaki itu kemudian dicatat dalam sejarah Indonesia dengan DN Aidit sebagai pengkhianat bangsa.

Mereka lahir pada saat zamannya ketika Indonesia masih baru sebuah rencana, tetapi mereka bergerak dan tidak menyerah pada kenyataan yang ada, untuk kemudian mencari jawaban nyata untuk mengatasi segala masalah yang ada. Mereka hanya sedikit contoh diantara banyak lagi kaum muda yang tersentuh dan bergerak mengatasi persoalan bangsanya. Dan kita mengenal mereka sampai saat ini.
Tetapi Kadangkala sebuah sejarah hanyalah sebuah kenangan tanpa menjadi bahan pelajaran. Ketika zaman memaksa seseorang untuk bergerak dan kemudian menempatkannya menjadi pahlawan. Zaman bergerak zaman berubah, 2 generasi setelah bapak-bapak itu melahirkan anak-anak kandungnya para pemuda masih dipaksakan untuk mengingat-ingat mereka sebagai sebuah romantika belaka.
Tetapi sekarang, ketika kita bersama sudah melewati berbagai Orde. Kita masih mendapatkan, Saat ketika organisasi Pemuda X masih dipimpin oleh lelaki dengan beberapa cucu. Ketika Gerakan Pemuda Y dipimpin oleh lelaki 44 tahunan,
ketika Angkatan Muda Partai Z dipimpin oleh lelaki seusia separuh abad. Bahkan ketika negeri kita, Indonesia , silih berganti pemimpin oleh presiden dengan orang-orang yang makin lama makin tua.
Dimanakah orang muda kita ? orang muda kita sedang berkutat di tut-tut keyboard komputer!!. dan yang lebih muda lagi, sekarang sedang resah menunggu jawaban apakah nanti bisa mendapat pekerjaan untuk memencet tut-tut keyboard komputer itu atau tidak. ( mumu haydar )

ditulis ... malam2 menjelang pagi tgl 28 oktober 2007....
...duhhh sekarang jadi susah tidur begini...